Entah kenapa kali ini pengin menulis tentang cinta, perasaan tidak sedang jatuh cinta (lagi). Puber kedua? nggak juga dan tak pernah sedikit pun terbesit untuk ke lain hati (ke lain body mungkin?.....halah nggak ding). Walaupun poligami dilegalkan secara syari'at oleh agama tapi kayaknya bukan itu tujuan hidupnya, tujuan hidup adalah muthma'inah -jiwa yang tenang- dan bila itu menjauhkan dari muthma'inah buat apa? ....saya pernah ketemu dengan seorang sepuh di desa, dia mengatakan begini,
"Jan-jane kuncine nduwe bojo lewih sekang siji gampang, sing penting bisa aja goroh". -with Java Ngapak version of course-
Goroh? Sayah belum menemukan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk kata goroh ini tapi yang paling mendekati mungin adalah bohong atau kata lain "tidak jujur" tapi kata goroh dalam bahasa Jawa bisa lebih luas artinya. Efek dari bohong justru bisa merusak diri, terlebih jiwa karena dengan begitu jiwa menjadi tidak tenang atau muthma'inah. Dan itu menjadi kerugian besar buat kita sebab hanya dengan jiwa yang tenanglah kita diakui sebagai hamba-Nya dan masuk ke dalam Surga-Nya (Al-Fajr, 27-30). Baiklah, jadi kalau begitu dengan sudah bisa nggak goroh lagi boleh poligami dong? he..he...kayaknya kalau sudah dilevel itu poligami sudah tak terpikirkan lagi deh, jiwanya sudah matang dan nafsu keduniawian akan ditinggalkan.
|
Fadli & Hani |
Balik lagi ke soal cinta. Dunia tanpa cinta sepi.....kata seseorang, dunia terlihat hidup karena ada cinta. Dan karena cinta pula logika jadi berantakan, Dan cinta pula yang belum difatwakan haram oleh MUI walaupun memabukan. Lalu apa sih cinta itu? (ya mbuh....) karena cinta hanya bisa dirasakan maka akan sulit dilukiskan dengan kata-kata, kalau pengin tau ya harus merasakan sendiri cinta itu, kalau hanya katanya walaupun dengan definisi yang ilmiah sekalipun tapi belum merasakan sendiri maka hal itu bisa dikatakan belum tahu, karena rasa hanya bisa diketahui dengan mengalaminya sendiri, belum mencicipi berarti belum merasakan.
Karena sulitnya melukiskan tentang cinta itulah maka definisi cinta banyak yang dilukiskan dalam puisi ataupun syair dan perumpamaan-perumpamaan yang boleh jadi menjadi multitafsir bagi semua orang. Seperti contoh yang sering kita dengar.......... cinta itu mempunyai dua sisi sekaligus, menyenangkan dan juga menyakitkan bagaikan mawar yang indah warnanya dan harum baunya tapi bila terlena bisa menyakitkan karena tertusuk durinya. Atau, Mencintai seseorang itu seperti memegang pasir dengan tangan, semakin erat engkau memegangnya maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa.....so silaken menafsirkan sendiri apa itu cinta.
Ada juga yang mengatakan cinta itu sublimasi dari sex, jika anda mengatakan ya untuk cinta maka berhati-hatilah karena secara tidak langsung akan mengarah kepada yang satu itu. Ada lagi yang mengatakan cinta itu pengorbanan tapi menurut saya yang lebih tepat cinta itu pengabdian karena dalam pengabdian ada pelayanan dan pelayanan itu berarti ada perbuatan sekaligus pengorbanan. Tapi entahlah, yang jelas cinta mempunyai kekuatan yang maha dahsyat sehingga bangunan seperti Taj Mahal pun tercipta, dan mungkin banyak contoh yang lainya seperti sebuah puisi yang pernah saya temukan di mading SMA ku belasan tahun yang lalu...(
kang Zach mungkin inget)
Cintaku
Padamu tak sesuatupun dapat menghalangiku
jangankan laut, samudra pun akan kusebrangi
jangankan bukit, gunung pun akan kudaki
asalkan ku dapat selalu disampingmu
Sayangku
esok aku akan menjemputmu
di tempat biasa kita bertemu,
asal tidak hujan
Begitulah cinta, sedahsyat apapun kekuatannya tapi kadang-kadang masih bisa dikalahkan dengan hujan.....
Demikianlah celoteh sepulang kerja yang ranggenah ini, semoga tidak bermanfaat......dan selamat bercinta lah...
*di recycle dari sinih, takut ilang kaya kasus MP