Waktu SMA sayah punya seorang guru biologi yang antik. Pertama, kalo sedang mengajar belio ini nggak pernah beranjak dari tempat duduknya. Kedua, belio ini lucune puool, bikin gak ngantuk kalo ngajar. Ketiga, belio ini seorang perokok berat sambil ngajar pun belio ini klepas-klepus non-stop merokok dengan pipa rokok yang khas. Mungkin kalo jaman sekarang ada guru ngajar sambil ngrokok gitu udah rame masuk medsos dihujat sanah sinih.
Kalau ulangan gak pernah tertulis, selalu lisan tanya jawab langsung satu persatu menghadap meja guru. Asiknya pertanyaan ulangannya ada dilembar terakhir pada Bab bahasan minggu itu, jadi kalo gak kebangeten malesnya pasti bisa. Satu anak satu pertanyaan, memilih pertanyaannya seperti diundi dengan melempar lipatan kertas kecil lalu dilempar diatas buku pelajaran.
"Jadi pertanyaannya apa pak?"
"Lha itu jatuhya dimana?"
"Di atas meja pak"
"Ya sudah kembali sana, beruntung kamu..Udah belajar kan?"
"Udah pak." lalu sret-stet kasih nilai.
Tapi kalo soal disiplin belio ini tegas. Tiap kelompok praktikum yang lupa membawa preparat bahan praktikum sudah pasti hukumannya disehatkan, begitu belio bilang. Maksudnya lari keliling lapangan 5 kali, lemes deh. Yang sayah suka dan masih teringat sampai sekarang adalah pidato belio sebelum mulai praktikum.
"Selamat siang, sebelum memulai praktikum saya ingatkan agar hati-hati menggunakan alat2 laborat. Jangan sampai ada yang pecah atau rusak. Kalo ada yang pecah/rusak nanti wajib mengganti dua kali jumlah yang pecah/rusak. Terakhir, mudah2an ya ada yang pecah/rusak biar alat laboratnya nambah.... " -ya izya-
Dan hari ini sayah mendengar kabar kalo istri tercinta belio ini, ibu Pudjiastuti telah berpulang kehadirat Allah SWT. Semoga khusnul khotimah....lahal fatihah.
pakai Pipa Cangklong juga oke thu guru. hehehe..
BalasHapus