Terlepas dari kontroversi tentang Isra mi'raj yang biasanya terbagi dalam dua kubu, yang satu berpendapat kalau Nabi SAAW itu berisra-mi'raj hanya dengan ruh-nya saja tidak bersama raganya sementara dipihak yang lainya berpendapat bahwa Nabi SAAW itu berisra-mi'raj raga dan ruhnya sekaligus, untuk menerima perintah sholat ke sidratul muntaha. Biarlah itu menjadi kebenaran masing-masing. Yang jelas sebagai panutan maka sudah sepantasnyalah mengikuti apa yang dicontohkan nabi termasuk isra mikraj.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Israa - 1).
Dari ayat di atas mungkin kita dapati sedikit gambaran bagaimana untuk berisra-mikraj itu. Di awali dengan Maha Suci Allah, satu sifat Allah yang berarti kewajiban kita untuk mensifatinya. Dengan begitu kita wajib mensucikan diri dalam arti membersihkan hati dan perbuatan kita dari hal yang tercela, yang dalam diri Nabi sendiri digambarkan sebagai dadanya dibelah kemudian dibersihkan oleh malaikat.
Selanjutnya dalam ayat di atas, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, yang menggambarkan bagaimana perjalanan hidup kita yang masih penuh dengan nafsu-nafsu baik amarah, luwamah maupun sufiyah (kegelapan hati) yang digambarkan sebagai kegelapan (malam). Hati yang terisi amarah, dengki, buruk sangka dan lain sebagainya itu.
Selanjutnya, dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha, itu berarti perjalanan dari kegelapan hati dengan meninggalkan masjidil haram -masjid=tempat sujud/patuh -. Meninggalkan tempat kepatuhan terhadap hal-hal yang dilarang/haram menuju masjidil aqsa atau baitul maqdis (muqqadas) yang artinya rumah kesucian. Perjalanan dari kegelapan hati dengan meninggalkan kepatuhan hati kita terhadap hal-hal yang haram/dilarang menuju kesucian hati.
Maka kalo itu sudah dikerjakan dalam kehidupan ini maka otomatis akan diberkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Dan itu tanpa diminta sama sekali.
Sekali-kali posting agak serius sekaligus pengingat diri untuk selalu mengaji diri, walau singkat semoga bermanfaat.
Sangat kereennnnn ....... nah ini yg aku suka :D
BalasHapusSedikit berasumsi dan memaknai dalil dari ayat di atas. Kata2 " Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya" dari sini sangat jelas jika Nabi Muhammad SAW isra' mi'raj raga dan ruh nya sekaligus. Pertama malaikat Jibril mencuci hati sebelum mengemban misinya. Kedua Kanjeng Nabi di anjurkan Wudlu oleh Maikat Jibril. Ketiga Allah memberikan kendaraan bernama Burouq berati makhluk ini di tunggangi oleh manusia yg mempunyai raga, jika cuma ruh tidak ada burouq. Keempat ayat di atas Allah "MEMBERKAHI" berarti memberikan jaminan keamanan kepada kanjeng nabi dan memperlihatkan sesuatu sampai kembali sedia kala.
HapusJika salah mohon dijelaskan di kolom komen dibawah nya
tumben kan Mbak..
Hapusbisa juga Ndah....
Hapusmasalahnya orang jadi rebutan kulitnya tapi lupa isinya
Semoga kita mndapat berkah di bulan rajab dan sya'ban dan kembali bertemu dg bulan suci ramadhan... Aamiin
BalasHapusRa nyambung ya men ya mas hahay...
ya ngandel ra nyambung
Hapusmaen
HapusMemang nggak boleh posting seriusan gitu di sini? Jangan mau dilarang-larang gitu, wong postingannya layak dinilai tinggi kok. Artinya isinya bagus dan bermanfaat gitu lho. Salam kangen, selamat merayakan Isra Mi'raj di rantau orang!
BalasHapus*salaman*
rantau memang orang banget deh
Hapusngandel....
Hapus@Bund: ...nggeh maturnuwun menawi manpangat bun
nek kiye jan, enyong takjub. rika lagi eling ya Kang?
BalasHapussemm lah...
Hapuseling kudu mesti kuwe kang...tiap detik
mantep pisan
HapusSemoga dengan hikmah dari Isra' Mi'raj kali ini ibadah sholat kita kualitasnya semakin meningkat ya Mas..
BalasHapusamin mas..
HapusTerima kasih atas tausiyahnya pak..
BalasHapusDiperlukan hati yg bersih juga utk bisa memaknai urusan keagamaan seperti ini..
Salam buat pak koeaing ya pak..
iya deh kalo ketemu tak sampaikan salamnya..
Hapusserius tapi banyak manfaatnya Lik Pacul...
BalasHapusmemang Pak Lik banget nih
Hapusehmm..
Hapussubhannalah.. mengingat tntang kkuasaan allah subhannallah..
BalasHapussiip. bener banget
HapusMaha Suci Allah,trmakasih mas sudah mengulas kembali makna isra mi'raj ini, semakin mempertebal keimanan kita
BalasHapussiip. bener banget
Hapussap sip baen rika luh..
HapusSangat bermanfaat mas artikelnya,
BalasHapusTerima kasih telah berbagi :)
saya juga minta bagian.
Hapusclamit..
Hapusklamite
Hapusmanteplah
BalasHapusdadi kyai siki ya..?
men kanggo nang sekatenan solo
arep nyaingi kyai slamet
mondol..
Hapusmoh lah dadi kyai...mbok sugih
karo kyai plered be nggantheng kang pacul koh
Hapussapaaa maning kuwe..
Hapusserius tapi bermanfaat... selamat malam jumat
BalasHapushambar di korea
Hapus