Rabu, 22 Mei 2013

Sungai


Pengelolaan bantaran sungai di Korea memang "soenggoeh-soenggoeh patoet dipoedjieken". Memanfaatkan lahan  di kota besar yang terbatas salah satu caranya dengan memanfaatkan bantaran sungai. Jadi di kanan-kiri sungai di jadikan taman atau sarana rekreasi lainnya, dan banyak juga yang di lengkapi dengan jogging track. 
Sampah yang merupakan musuh terbesar sungai pun tidak di jumpai di sini. Sungai Han yang merupakan sungai terbesar di Korea dengan lebar 1 km di muaranya dan melintas di dua Korea pun bersih dari sampah.

Sungai Han


Yeoido Park di pinggiran Sungai Han...



Lalu Endonesyah kapan?

Senin, 20 Mei 2013

nge-Subway

Paling suka bepergian di sinih make kereta. Murah meriah dan tentu saja pemandangan indah. Sayang di kota kecil tempat sayah tinggal tidak dilalui jalur Subway. Jadi kalo pengin naik kereta harus ke kota tetangga kalo nggak ke Cheonan atau ke Pyeongtaek. Dua-duanya 40 menitan perjalanan naik bus. Ongkosnya yang murah, untuk ke Seoul saja yang menempuh 2-3 jam perjalanan paling cuma kena sekitar 5.000-an won saja. Tapi tentu saja dengan kartu Elektronik, itu sudah termasuk naik bisnya. Jadi saat pindah  dari bis ke kereta biasanya tidak kena charge lagi, alias gratis.

Pintu masuk  Peron
Untuk kenyamanan termasuk bagus, dengan gerbong berpendingin dan berubah berpemanas di musim dingin, dan interval antar kereta yang cuma 5 menit dan tentu saja bebas asap rokok. Sedikit kurang nyaman bila naik di jam-jam sibuk yang tentu saja sama berdesak-desakan di mana-mana.

Peron dengan pintu otomatis
Korea termasuk dalam 10 besar subway terpanjang, Seoul Subway Line 5 seluruhnya berada di bawah tanah dengan jarak 47.600 meter dan melewati bawah sungai Han yang membelah Seoul. Untuk stasiun transfer yang pernah saya coba ada sekitar 4 level dibawah tanah ..gilaa. 
Oh iya tiap gerbong juga dilengkapi dengan tempat duduk khusus lansia dan space khusus untuk parkir disable person seperti gambar di bawah. Meski kadang juga disalahgunakan untuk memarkir cinta. Ah..cinta memang terkadang membutakan.


Disable Person?
Selanjutnya biarlah gambar yang berbicara..



Kalo yang bawah ini don't try at subway deh dong.....

Sarungnya gak ketinggalan


Lelah?

Terakhir tentu saja Lakone

 Kesimpulanya:  Dekrit rok mini kemarin itu gak ada pengaruhnya sama sekali



Senin, 13 Mei 2013

Label Halal


Hidup di negara yang sebagian besar penduduknya memilih untuk tidak beragama, salah satu kesulitanya adalah mencari makanan yang berlabel halal. Banyak dari kawan-kawan yang sangat berhati-hati soal makanan halal ini lebih memilih masak sendiiri daripada makan di pabrik. Atau ada juga yang tetep makan di pabrik tapi tidak mau makan daging-dagingan kecuali ikan, alasanya karena nggak tau cara menyembelihnya.
Kalo sayah asal hewan darat disembelih dan darahnya di buang cukup memenuhi syarat untuk dimakan dalam posisi terpaksa. Di Indonesia saja dulu pernah beberapa rumah jagalnya kena komplain negara Ostrali sebab menyembelihnya dengan cara yang sadis meski sudah menyebut nama Allah tapi lupa mengaplikasikan makna pengasih dan penyayangnya ya sama saja.

Baiklah, meski muslim di sini hanya minoritas sekali tapi KMF (Korea Muslim Federation) mengeluarkan sertifikasi Halal untuk beberapa produk Mi Instan atau Ramyun (라면) meski sebernernya ditujukan untuk produk eksport tapi setidaknya di masih bisa di temukan di Asia Mart. Satu kemajuan yang positif di negara yang namanya agama tidak laku ini.
Satu lagi mungkin yang layak di tunggu untuk sertifikasi halal ini adalah bisa diterapkan pada kasus rok mini......ish!!. Baiklah abaikan itu.