Jumat, 28 September 2012

Mudik ala Korea

Acara mudik ternyata bukan hanya ada di Endonesyah saja, di Korea sini acara mudik ke kampung sama persis ketika mudik menjelang lebaran. Jalanan macet-cet dengan kendaraan,  bedanya di sini tidak ada sepeda motor yang mendominasi. Dan yang patut di acungi jempol meski macet tidak ada suara klakson yang berbunyi dan merek tetep berada dijalurnya tidak menyerobot jalur dari arah yang berlawanan.

Suasana Tol

Hari Raya Panen atau bisa disebut Chuseok merupakan lebarannya orang Korea. Mereka akan beramai-ramai mudik untuk berkumpul dengan keluarganya. Hari raya Chuseok merupakan hari raya untuk menyampaikan terima kasih kepada para leuhurnya, mungkin hampir sama dengan sungkeman kalo di Jawa, bedanya hanya ucapan maaf dan terima kasih saja yang membedakan. Ritual Chuseok pun hampir mirip dengan di awalai dengan membersihkan kuburan orang tua yang sudah meninggal, biasanya satu atau dua minggu sebelum hari H. Di supermarket-supermaket pun kondisinya hampir sama dengan di Endonesyah, kalo di Endonesyah penuh sesak dengan pajangan biskuit/roti kalengan dan syrup yang beraneka macem di sini yang dipajang aneka oelh-oleh biasanya berbentuk gift set untuk dibawa mudik. Maka tidak heran untuk merayakan Chusok mereka rela untuk bermacet-macetan di jalan untuk berkumpul dengan keluarganya.

Suasana malem ini di belakang pabrik


Meski tergolong negara maju dengan banyaknya jalan mulus nan lebar yang banyak dibangun tapi tetep saja untuk acara mudik  macet menjadi hal yang biasa. Chusok tahun lalu sayah merasakan langsung macet di jalan sebab kebetulan mau menemui temen di kota Dangjin. Jarak yang seharusny abisa ditempuh dengan dua jam bisa molor sampai 5 jam. Kebetulan sayah berangkat dari kota Cheonan dengan naik bus patas, meski patas tapi tetep saja di setiap terminal yang di singgahi penumpang selalu saja dinaikan sehingga persis kaya bus ekonomi nan sumuk.

Ternyata untuk negara semaju Korea pun untuk kenyamanan angkutan umum sama saja dengan Endonesyah yang membedakan tentu saja soal keamananya.

Minggu, 16 September 2012

Tabligh Akbar di Korea




BMI di Korea memang termasuk yang kreatif dalam berkegiatan. Banyak sekali organisasi-organnisasi komunitas yang terbentuk di sini, meski sebagian besar komunitas berdasarkan daerah asal BMI. Biasanya kegiatan mereka di ramaikan dengan mengundang artis-artis dari Indonesia, tapi yang paling sering tetep artis  dangdut. Dan kali ini salah satu komunitas yaitu Komunitas Muslim Indonesia di Korea mengadakan pengajian Tabligh Akbar (lagi). Komunitas ini merupakan gabungan dari masjid-masjid ato mushola-mushola yang banyak didirikan di kota-kota Korea yang salah satunya di kota tempat sayah tinggal, Anseong. Untuk menarik peminat biasanya diisi dengan ustad-ustad kondang dari Indonesyah, bahkan Aa Gym dulu pernah di undang oleh komunitas ini. Dan untuk tahun ini sambil mengisi liburan Hari Raya Chusok yang jatuh di akhir September nanti akan diadakan di dua tempat yaitu Kumi dan Ansan, yang kali ini diisi oleh pasangan  AA Hadi dan Cece kirani. 

Baiklah, untuk yang hendak mendatangi nanti bisa berangkat bareng, sayah tunggu di perempatan Seoul. 

Minggu, 09 September 2012

Iron Man




Di kereta subway menuju Yongsan -Seoul-, di depan sayah ada seorang bapak yang membawa papan setrika-an. Entah mau di bawa kemana itu papan setrikaan yang terlihat dari warnanya yang udah kucel nampak bukan barang baru. Sayah pikir dia adalah seorang Iron-man alias tukang setrika di binatu....ah tapi itu mungkin hanya pikiran saya saja.

Tapi kalo dia bener seorang Iron-man maka alangkah beruntungnya sayah telah bertemu dengan seorang super hero ala Marvell ituh. Mungkin saja itu papan setrikaan adalah papan seluncur yang bisa terbang dan senjata andalan yang berbentuk setrika bisa membuat gosong musuh-musuhnya.....halah.

Koplak..!

Kamis, 06 September 2012

Nasi Campur

Jauh dari kampung halaman salah satu yang paling menggoda iman tentu saja soal makanan. Meski di Korea sini hampir semua bahan makanan Indonesyah di jual di Asia mart tapi tetep ajah ngiler kalo liat menu makanan baru di Warung Indonesia. Sebutan WI memang sudah jamak untuk restoran/rumah makan yang khusus menjual masakan khas Indonesyah. Jadi sebenernya lumayan beruntung jauh dari rumah tapi masih mudah menemukan bahan makanan atau masakan khas Indonesyah. Meskipun mendoan khas banyumas tidak ditemukan tapi setidaknya tempe masih ada dan itu masih bisa disukurin...........sukooooooooooor!.

Jalan ke Pyeongtaek akhir pekan kemarin menyempatkan mampir ke Warung Indonesia. Ditawarin sama yang punya warung untuk nyoba menu baru. Namanya Nasi Campur, yang kata si empunya warung isinya berupa Nasi (ya iyalaaah), sambel goreng kentang+ati, sayur kacang panjang, kering tempe, telor ceplok dan ayam bumbu opor. Dan sayah pesen 1 porsi, kayaknya menarik nih...

Penampakan Nasi Campur
Dan sayah kecewa sodara-sodara, ternyata sungguh ngirit itu lauk-pauknya, sayur kacang yang paling sepuluh jari saja itu, sambel goreng kentang yang ternyata banyak dipalsukan dengan potongan tahu yang dipotong persis ukuran kentangya, dan ayamnya yang cuma seiwiwi alias sayap saja. Dan itu harus di tebus dengan total kerusakan dompet 8.000 won atau setara dengan 64ribu ripis. Padahal untuk bandingan saja satu porsi Samgyetang dengan 1 ayam utuh saja di tebus cuma 10.000 won. Ya...sudahlah meski begitu tetep saja ludes tak tersisa.

Rabu, 05 September 2012

Trip Akhir Pekan

Libur dua hari, sabtu-minggu di akhir pekan kemaren rencananya mau istirahat saja di asrama pabrik. Mengingat semingguan terakhir tenaga seperti dikuras habis sebab jam kerja kadang sampai jam 9 malem. Tapi sabtu siangnya ada ide mendadak untuk jalan-jalan melihat keindahan "alam" musim panas. Meski bulan September sudah memasuki musim gugur tapi cuaca panas biasanya masih bertahan sampai mendekati akhir bulan Oktober.

Jalan di cuaca hangat -meski cenderung panas- memang lebih sayah sukai daripada di cuaca dingin. Dan tentu saja pemandangan alamnya lebih memukau. Namanya saja musim panas yang dalam bahasa jawa biasa di sebut "hot", dan tentu saja pakaian para kaum perempuanya menyesuaikan dengan sukarela dengan kata "hot" tadi. Satu cara berpakaian yang menurut sayah menyalahi hukum dalam Ilmu Alam dimana seharusnya apabila terkena panas akan memuai, ini yang terjadi malah sebaliknya menjadi mengerut-mengecil. Ah..betapa indahnya musim panas.

Depan Terminal Cheonan

Perjalanan dimulai dari kota tempat sayah tinggal yaitu Anseong meski agak telat juga karena udah jam setengah dua, kemudian dilanjutkan dengan naik bus menuju kota Cheonan, satu kota terdekat dari propinsi yang berbeda. Kota ini cukup ditempuh dengan 45 menit perjalanan. Gak ada rencana khusus jadi setelah tiba di tujuan ya cuma jalan-jalan dan nongkrong di Mall saja. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke kota Pyeongtaek, kali ini dengan naik subway dengan cuma melewati 4 stasiun maka sampai sudah di kota Pyeongtaek.

Pyeongtaek Station
Nongkrong sebentar di depan stasiun liat orang yang lalu lalang, bertegur sapa dengan beberapa sesama orang Indonesia yang kebetulan lewat. Kemudian dilanjut lagi dengan makan malam di Warung Indonesia, yang kebetulan ada dua Warung Indonesia di Pyeongtaek ini. Sayah pilih di warung yang tidak biasa sayah kunjungi barangkali ada menu yang beda. Dan memang ada menu baru di sana yang ternyata sungguh sangat mengecewakan sodara-sodara.........soal yang ini dilanjut di blog selanjutnya deh. Kapan-kapan tentunya, jika sempat ..he...he...

Sabtu, 01 September 2012

Akhirnya ...

... menulis jika sempat. Mungkin itu tag yang paling tepat untuk menggambarkan blog ini. Sayah termasuk orang yang berkesulitan dalam menuangkan ide pikiran dalam kata, apa lagi kalimat. Dan menulis dengan ide dari kepala sendiri  merupakan momok besar dalam diri sayah semenjak masih menggauli bangku sekolah. Benci, mungkin itu satu kata yang tepat untuk hal tulis menulis ini. Tapi yang mengherankan itu tidak terjadi ketika suka menulis surat cinta dulu, kenapa yah? 

Daripada menulis sayah lebih suka membaca. Dulu waktu masih SD mungkin sayah satu-satunya yang membaca seluruh koleksi perpusnya. Apapun jenis bacaanya gak peduli yang penting baca dan baca. Banyak membaca ternyata tidak juga banyak  membantu dalam menulis, mungkin ide menjadi banyak tapi ternyata perlu latihan yang cukup juga merangkum ide-ide di kepala menjadi tulisan.

Dan enam atau 5 tahun yang lalu sayah berusaha memerangi benci menulis itu. Mengalahkan kebencian menulis dengan menulis, itulah cara sayah. Membuat blog adalah salah satunya. Dengan membuat blog maka secara tidak langsung ada pemaksaan untuk mengisinya dengan tulisan. Dan nyatanya itu sedikit mambantu juga untuk produktif dalam menulis walopun masih suka angin-anginan juga. Dan sayah memang orangnya konsisten, kosisten dalam ketidakkonsistenan  ...halah. 

Walaupun jarang menulis tapi jumlah blog sayah rupanya lebih produktif. Ada lima blog yang sayah punya dan semua beda tema untuk yang bahasa ngapak ada di sinih, terus bahasa indonesyah ada di sinih, konsep bahasa djadoel ada di sinih, untuk yang bertema foto ada di sinih. Dan semua itu sayah muarakan semua di blog MP, blog yang paling sering sayah tongkrongin.

Dan minggu lalu seorang kawan menyarankan untuk menyatukan blog-blog tersebut dalam satu wadah sekaligus membantu mewujudkan domain sendiri. Akhirnya setelah 5 tahun ngeblog dan tetep jarang posting maka dimulailah babak baru dengan menempati rumah di blog.gambarpacul.com ....ah semoga saja jadi rajin ngeblog.