Selasa, 17 Februari 2015

Seollal (설날)

Ada dua hari raya besar di Korea salah satuya adalah Seollal (설날) yang biasanya jatuh pada bulan February, dan salah duanya adalah Chusok yang biasanya tiba pada bulan September. Lalu apa artinya dua hari raya besar itu bagi Buruh Migra(i)n seperti sayah. Owh, tentu saja ada dan itu penting artinya buat sayah, salah satunya hari libur yang lumayan minimal 3 hari, itu berarti bisa istirahat badannya dan atau bisa juga malah berolahraga matanya: itu artinya jalan-jalan!. Salah duanya adalah angpaw, apalah artinya libur panjang bila tak ada uang? si Boss pengertian tenan dalam hal ini.


Baiklah, karena ini bukan bulan September maka angpaw kali ini adalah dalam rangka Seollal (설날). Sebenarnya Seollal (설날) ini adalah sama persis dengan hari raya Imlek atau dengan kata lain Imlek versi Korea. Seperti biasanya hari raya di sini pun diisi dengan macetnya lalu lintas persis di Endonesyah sana kalo lagi Lebaran. Dan tradisi mudiknya juga persis seperti di  Endonesyah, makanya gak heran kalo sayah tetep curiga Korea itu bagian dari Majapahit ...


Macet saat Mudik di Korea

Biasanya pagi hari tahun baru, seluruh anggota keluarga, orang tua, pemuda-pemudi, pria dan wanita setelah mandi di pagi hari, mengenakan baju baru untuk menyambut tahun baru, Endonesyah banget kan?. Tradisi ini dinamakan seolbim. Setelah itu mereka akan melakukan jeongjo charye, memberi salam kepada leluhur. Kemudian, mereka mengunjungi dan memberi salam tahun baru (sebae) kepada kakek-nenek, orang tua, saudara yang lebih tua dan tetangga dan yang gak bakalan dikunjungi di sini adalah rumah pak RT, sebab memang gak ada RT di sini . Orang tua menerima kunjungan dan salam dari anak-cucu serta saudara-saudara yang lebih muda. Sementara itu, setelah memberi salam tahun baru kepada orang tua dan kakek-nenek, para pemuda baru boleh bertemu dan berkumpul.

Sudah menjadi tradisi pada tahun baru, para tamu dihibur dan disajikan makanan. Untuk orang dewasa biasa disajikan minuman keras, dan anak-anak diberi orang tuanya angpaw (sebaetdon), kue dan buah-buahan. Orang yang sedang dalam masa berkabung selama satu atau dua tahun tidak melakukan kunjungan pada saat tahun baru, melainkan hanya menerima kunjungan saja.

Baiklah, akhirul qoli bagi yang merayakan : saehae bok manhi badeuseyo" (새해 복 많이 받으세요) : semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru




Senin, 09 Februari 2015

Double Kembar



Dalam keluarga kami yang satu Eyang kebetulan ada 2 pasangan kembar. Satu dari keluaga sayah: kembar laki-laki, dan satunya lagi dari anak Bu Dhe sayah: kembar perempuan. 

Punya anak kembar merupakan anugrah yang nggak setiap orang memiliki, dan saya bersyukur menjadi salah satunya. Meski tidak ikut secara langsung mengurusi anak kembar kami itu, tapi sayah tahu betapa repotnya mengurus anak kembar. Satu balita saja kadang satu rumah berikut Simbahnya kerepotan, apalagi ini dua. Makanya dulu sayah sarankan istri saya untuk cepat-cepat menyapih anak kembar sayah, sebab  repot dan gak bisa gantian terutama kalo menjelang tidur. Salah satunya gak ada yang mau mengalah. Itu baru urusan tidur saja belum yang lainya....

Dan sampai hari ini sayah masih mengagumi kehebatan istri sayah dalam hal ini. Mengurusi si kembar sendirian tanpa bantuan asisten. Salut untuk ibu .....


Jumat, 06 Februari 2015

Jawa Bus



Setelah Celeng dan Wedus kemaren ditemukan dalam kosakata Korea yang menguatkan  kembali indikasi abal-abal sayah bahwa Korea adalah  bagian dari Majapahit jaman dulu itu, sekarang nemu lagi Karag. Satu sebutan untuk jenis krupuk di Jawa. Kalo di kampung sayah di distrik mBanyumas sana, Karag merupakan krupuk yang berbahan baku dari singkong biasanya jamak ditemukan di kampung-kampung sebagai teman minum teh pahit.

Dan mungkin saja pemilik Karag Tour itu punya pabrik Krupuk Karag juga ...hi..hi...




Bus yang kedua  ini mungkin saja dimiliki oleh orang yang sangat sayang sama ibunya, saking sayangnya sehingga seringnya menanyakan kabar ibunya : "Sae Bu?" begitu dalam bahasa Jawa. Dan mengabadikan dalam bentuk armada bus ..ha..ha...

Makin yakin kan? kalo Korea bagian dari Majapahit......

Rabu, 04 Februari 2015

Bus Mania

Banyak hobi baru yang dulunya jarang sekali digemari sekarang malah banyak yang menyukai, salah satunya Bus Mania. Anak sayah yang paling gedhe termasuk salah satu busmania. Memang bus-bus jaman sekarang mulai dari karoseri, livery sampai dop wheelnya bagus-bagus banget. Mungkin itu yang menjadi menarik bagi mereka para Busmania. Anak sayah yang paling gedhe termasuk salah satu busmania itu. Tak heran bila beranda pesbuk sayah penuh dengan gambar bus.

Fadli, anak lanaangku


Sayah jadi teringat waktu masih ngekost di Solo dulu. Kebetulan kost-an sayah ini berada persis di dekat jalan raya Solo-Kartasura, jalan utama menuju Jogja maupun Semarang. Bisa dibayangkan betapa hiruk pikuknya jalan ini di jam-jam sibuk pagi dan sore. 
Bus-bus pun tak kalah banyaknya, diantaranya jurusan Solo-Jogja, Solo-Semarang, Surabaya-Jogjakarta dan Bus yang menuju Jakarta. Jaman dulu belum ada gadget seperti sekarang yang bisa diandalkan untuk mendapatkan hiburan sambil tiduran. Nah, untuk mengisi waktu sore yang luang biasanya kami duduk-duduk di depan kost sambil main tebak-tebakan nama PO Bus yang akan lewat. Siapa yang paling cepet menebak kepala bus di kejauhan dialah yang menang. hiburan yang simple tapi cukup "gayeng" kala itu dan yang kalah cukup membelikan segelas es teh di warung Pak Gendut seberang jalan. 

Warna warni Bus
Dan sekarang beranda pesbuk sayah gak cuma penuh dengan gambar Bus tapi juga gambar kereta setelah sayah mengkonfirmasi pertemanan dengan Agree. Iyah Agree anak kang Zach yang sekarang rupanya telah menjadi seorang Railfans, dan mungkin efeknya di hari libur kerja bapaknya ikutan sibuk nganter hunting Kereta....ha..ha...