Jumat, 28 Juni 2013

Ramalan Cuaca

@OBS TV

Satu acara yang dulu waktu di Endonesyah tidak begitu penting. Mungkin sebab begitu luasnya Endonesyah sehingga kadang kurang tepat dalam meramalkan cuaca, juga kisaran suhu yang boleh dikatakan selalu hangat meski suhu paling bawah di pagi hari misalnya. Karena ketidakpastian ituh, dulu saya selalu membawa jas hujan di motor saya tak peduli hari cerah ataupun mendung. Dan beberapa kali lupa juga ketika habis nyuci motor tidak ditaruh lagi di tempat seharusnya, yang akhirnya basah kuyuplah sebagai balasanya.

Di sini sayah seperti mewajibkan menonton acara tipi satu ini. Bukan masalah pembawa acaranya yang selalu  bercuaca cerah ceria itu tapi hidup di negeri empat musim yang kadang pas pergantian musim mesti melototin temperatur hari itu. Dan memang beberapa kali sayah sempat salah kostum gara-gara enggak nonton mbak cantik ituh acara tipi ituh. Apalagi kalo pas musim gugur adto awal musim semi meski matahari bersinar cerah seakan tak ada gunanya bila angin utara bertiup, angin dari Siberia ini selalu membawa hawa dingin. 
Hebatnya selama sayah di sinih ramalan cuaca ini jarang sekali meleset. Makanya tidak heran di cuaca cerah  siang hari banyak yang sedia hujan sebelum payung sebab sorenya dipastikan turun hujan. Baiklah, kayaknya nggak semua percaya pada ramalan itu syirik, salah satunya ini. 

Senin, 24 Juni 2013

Obrolan seorang Ayah dan anaknya ....

Lewat eFBe Messenger, seorang Ayah biasa melakukan obrolan dengan anak sulungnya yang duduk di kelas 5 SD.  Rupanya sayah melewatkan terlalu banyak, sehingga sringkali terkaget-kaget dan kadang hanya bisa melongo saja. Baiklah simak saja obrolan berikut:

Edisi Bus Lover
Ceritanya anak sayah ini seorang bus lover, suka hunting motoin bus.


Edisi Sotosop
Sayah sendiri gak bisa sotosop, lha ini kok sudah mainan sotosop. Untuk modif bus di game simulator katanya...



Edisi Rooting Android
Galaxy tabnya mulai di utak-atik, iyaa di umurnya yang masih kelas 5 SD. Gak tanggung-tanggung mau di root katanya buat modif  program bawaan vendor...


Edisi Hacker
Kalo yang ini no cemment sajalah....

Edisi Mellow
Kalo yang ini malah bikin terharu..


Apapun itu sayah hanya ingin menjadi teman untuk anakku sendiri, dengan harapan mereka akan lebih terbuka dengan kita daripada dengan orang lain....

Jumat, 21 Juni 2013

Bau Naga

Taken from world food

Dulu waktu di Solo di  sekitar tempat sayah tinggal ada tradisi ngumpul dengan suguhan "wedang geni" sebutan lain untuk miras. Dan bau naga adalah efek depan dari bau mulut. Salah satunya dari majelis per-mabok-an ini adalah menyambut kelahiran bayi, begadang hanya untuk menunggui lampu yang dikurungi itu dan tentu saja dengan mendem ciu sak njengkinge. Salah satu acara penyambutan yang aneh.

Di Korea sinih meski minuman beralkohol di jual bebas, hanya aturan umur saja yang membatasi pembelian. Dan umur yang diperkenankan adalah 18 tahun ke atas,  -dan sayah jelas terkena imbas dari aturan ini ...faak- kurang dari itu nggak mungkin dilayani. Hebatnya meski bebas gituh tapi tidak pernah terlihat di ada  nongkrong  pating ndlosor sebab mabok. Padahal harganya termasuk murah, sama dengan  harga sepernaikan bus kota  saja sudah dapat satu botol cukup untuk membuat efek bau naga. 
Nggak heran kalo ada acara makan-makan di warung baik cowok maupun cewek, nggak nenek-nenek ataupun kakek-kakek minumanya tetep Soju, arak khas Korea. Bahkan yang sering terlihat di majelis permabokan adalah yang tuwir-tuwir. Benar-benar pas dengan falsafah Orang tua sebagai tuntunan, pulang dengan dituntun maksudnyah...


Sabtu, 15 Juni 2013

Singha



Bir dengan merk Singha made in Thailand ini sayah temukan di toko World Food. Bukan minuman yang menarik perhatian sayah, tapi nama Singha yang tertera pada merk minuman ini. Dari gambarnya jelas-jelas menunjukkan kalo kata Singha ini sama artinya dengan kata Singa dalam bahasa endonesyah. 

Entah kebetulan atau tidak yang jelas ini bukan pertama di sayah menemukan kesamaan dalam penamaan hewan di Thailand. Yang pertama Kalebau untuk hewan Kerbau dan Mut untuk Semut. Agak sedikit berbeda memang tapi dalam pengucapan terdengar hampir sama.

Kalo ditelusuri dari sejarah memang dulunya sebagian Thailand masuk dalam kekuasaan Majapahit. Dan mungkin menguasai satu bahasa yang sama yaitu Sansekerta, setidaknya ada kemiripan huruf Thailand dengan hurus Jawa. Bedanya huruf Thailand masih dipakai sampai sekarang sedangkan huruf Jawa hanya dipakai sebagai pelengkap pelajaran di sekolah untuk muatan lokal saja.

Rabu, 05 Juni 2013

Tentang Isra Mikraj

Terlepas dari kontroversi tentang Isra mi'raj yang biasanya terbagi dalam dua kubu,  yang satu berpendapat kalau Nabi SAAW itu berisra-mi'raj hanya dengan ruh-nya saja tidak bersama raganya sementara dipihak yang lainya berpendapat bahwa  Nabi SAAW itu berisra-mi'raj raga dan ruhnya sekaligus, untuk menerima perintah sholat ke sidratul muntaha. Biarlah itu menjadi kebenaran masing-masing. Yang jelas sebagai  panutan maka sudah sepantasnyalah mengikuti apa yang dicontohkan nabi termasuk isra mikraj.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Israa - 1).

Dari ayat di atas mungkin kita dapati sedikit gambaran bagaimana untuk berisra-mikraj itu. Di awali dengan Maha Suci Allah, satu sifat Allah yang berarti kewajiban kita untuk mensifatinya. Dengan begitu kita wajib mensucikan diri dalam arti membersihkan hati dan perbuatan kita dari hal yang tercela, yang dalam diri Nabi sendiri digambarkan sebagai dadanya dibelah kemudian dibersihkan oleh malaikat.

Selanjutnya dalam ayat di atas, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, yang menggambarkan bagaimana perjalanan hidup kita yang masih penuh dengan nafsu-nafsu baik amarah, luwamah maupun sufiyah (kegelapan hati) yang digambarkan sebagai kegelapan (malam). Hati yang terisi amarah, dengki, buruk sangka dan lain sebagainya itu. 

Selanjutnya, dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqshaitu berarti perjalanan dari kegelapan hati dengan meninggalkan masjidil haram -masjid=tempat sujud/patuh -. Meninggalkan tempat kepatuhan terhadap hal-hal yang dilarang/haram menuju masjidil aqsa atau baitul maqdis (muqqadas) yang artinya rumah kesucian. Perjalanan dari kegelapan hati dengan meninggalkan kepatuhan hati kita terhadap hal-hal yang haram/dilarang menuju kesucian hati.
Maka kalo itu sudah dikerjakan dalam kehidupan ini maka otomatis  akan diberkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Dan itu tanpa diminta sama sekali.

Sekali-kali posting agak serius sekaligus pengingat diri untuk selalu mengaji diri, walau singkat semoga bermanfaat.