Rabu, 05 Juni 2013

Tentang Isra Mikraj

Terlepas dari kontroversi tentang Isra mi'raj yang biasanya terbagi dalam dua kubu,  yang satu berpendapat kalau Nabi SAAW itu berisra-mi'raj hanya dengan ruh-nya saja tidak bersama raganya sementara dipihak yang lainya berpendapat bahwa  Nabi SAAW itu berisra-mi'raj raga dan ruhnya sekaligus, untuk menerima perintah sholat ke sidratul muntaha. Biarlah itu menjadi kebenaran masing-masing. Yang jelas sebagai  panutan maka sudah sepantasnyalah mengikuti apa yang dicontohkan nabi termasuk isra mikraj.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Israa - 1).

Dari ayat di atas mungkin kita dapati sedikit gambaran bagaimana untuk berisra-mikraj itu. Di awali dengan Maha Suci Allah, satu sifat Allah yang berarti kewajiban kita untuk mensifatinya. Dengan begitu kita wajib mensucikan diri dalam arti membersihkan hati dan perbuatan kita dari hal yang tercela, yang dalam diri Nabi sendiri digambarkan sebagai dadanya dibelah kemudian dibersihkan oleh malaikat.

Selanjutnya dalam ayat di atas, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam, yang menggambarkan bagaimana perjalanan hidup kita yang masih penuh dengan nafsu-nafsu baik amarah, luwamah maupun sufiyah (kegelapan hati) yang digambarkan sebagai kegelapan (malam). Hati yang terisi amarah, dengki, buruk sangka dan lain sebagainya itu. 

Selanjutnya, dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqshaitu berarti perjalanan dari kegelapan hati dengan meninggalkan masjidil haram -masjid=tempat sujud/patuh -. Meninggalkan tempat kepatuhan terhadap hal-hal yang dilarang/haram menuju masjidil aqsa atau baitul maqdis (muqqadas) yang artinya rumah kesucian. Perjalanan dari kegelapan hati dengan meninggalkan kepatuhan hati kita terhadap hal-hal yang haram/dilarang menuju kesucian hati.
Maka kalo itu sudah dikerjakan dalam kehidupan ini maka otomatis  akan diberkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Dan itu tanpa diminta sama sekali.

Sekali-kali posting agak serius sekaligus pengingat diri untuk selalu mengaji diri, walau singkat semoga bermanfaat.

35 komentar:

  1. Sangat kereennnnn ....... nah ini yg aku suka :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit berasumsi dan memaknai dalil dari ayat di atas. Kata2 " Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya" dari sini sangat jelas jika Nabi Muhammad SAW isra' mi'raj raga dan ruh nya sekaligus. Pertama malaikat Jibril mencuci hati sebelum mengemban misinya. Kedua Kanjeng Nabi di anjurkan Wudlu oleh Maikat Jibril. Ketiga Allah memberikan kendaraan bernama Burouq berati makhluk ini di tunggangi oleh manusia yg mempunyai raga, jika cuma ruh tidak ada burouq. Keempat ayat di atas Allah "MEMBERKAHI" berarti memberikan jaminan keamanan kepada kanjeng nabi dan memperlihatkan sesuatu sampai kembali sedia kala.

      Jika salah mohon dijelaskan di kolom komen dibawah nya

      Hapus
    2. bisa juga Ndah....
      masalahnya orang jadi rebutan kulitnya tapi lupa isinya

      Hapus
  2. Semoga kita mndapat berkah di bulan rajab dan sya'ban dan kembali bertemu dg bulan suci ramadhan... Aamiin

    Ra nyambung ya men ya mas hahay...

    BalasHapus
  3. Memang nggak boleh posting seriusan gitu di sini? Jangan mau dilarang-larang gitu, wong postingannya layak dinilai tinggi kok. Artinya isinya bagus dan bermanfaat gitu lho. Salam kangen, selamat merayakan Isra Mi'raj di rantau orang!

    *salaman*

    BalasHapus
    Balasan
    1. rantau memang orang banget deh

      Hapus
    2. ngandel....

      @Bund: ...nggeh maturnuwun menawi manpangat bun

      Hapus
  4. nek kiye jan, enyong takjub. rika lagi eling ya Kang?

    BalasHapus
  5. Semoga dengan hikmah dari Isra' Mi'raj kali ini ibadah sholat kita kualitasnya semakin meningkat ya Mas..

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas tausiyahnya pak..
    Diperlukan hati yg bersih juga utk bisa memaknai urusan keagamaan seperti ini..

    Salam buat pak koeaing ya pak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya deh kalo ketemu tak sampaikan salamnya..

      Hapus
  7. serius tapi banyak manfaatnya Lik Pacul...

    BalasHapus
  8. subhannalah.. mengingat tntang kkuasaan allah subhannallah..

    BalasHapus
  9. Maha Suci Allah,trmakasih mas sudah mengulas kembali makna isra mi'raj ini, semakin mempertebal keimanan kita

    BalasHapus
  10. Sangat bermanfaat mas artikelnya,
    Terima kasih telah berbagi :)

    BalasHapus
  11. manteplah
    dadi kyai siki ya..?
    men kanggo nang sekatenan solo
    arep nyaingi kyai slamet

    BalasHapus
  12. serius tapi bermanfaat... selamat malam jumat

    BalasHapus

Silahkeun urun komentar

Bebas aja.....asalken satu, jangan pipis di sini.